Khawatir Dalam Menuntut Ilmu

Rabu, 19 Juni 2013



Kali ini saya akan membahas masalah sosial yang sudah seharusnya diperhatikan oleh pemerintah karena disini masalah yang akan dilihat adalah permasalahan yang sangat mengkhawatirkan apalagi di negeri ini yang seharusnya kejadian seperti ini tidak sepatutnya terjadi kembali. Dibawah ini saya memberikan contoh permasalahan yang sedang terjadi yaitu mengenai potret pendidikan yang memprihatinkan. Bayangkan saja bagaimana tidak mengkhawatirkan sekaligus prihatin jika sekolah yang nyaris ambruk dan bangunannya yang sudah rusak masih dipakai sedangkan jumlah murid yang belajar pun tak sedikit apabila sekolah itu ambruk yang ada hanya akan membuat banyak korban. bagaimana bisa belajar dengan baik jika mereka disini malah belajar dengan suasana khawatir. Apalagi ini merupakan sekolah negeri yang sudah seharusnya diperhatikan oleh pemerintah.karena disini keselamatan siswa seharusnya diperhatikan. pemda pun tak kunjung bertindak. inilah masalah yang sampai saat ini masih saja ada dalam hal fasilitas pendidikan seharusnya ini merupakan bagian penting permasalahan yang harus diselesaikan karena menyangkut penerus bangsa yang seharusnya dipersiapkan sejak dini untuk belajar dengan baik dan nyaman. Berikut ini adalah kutipannya.

"Liputan6.com, Bima: Anak-anak Sekolah Dasar Negeri 9 Sila di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, belajar di ruangan yang separuhnya sudah robohh dan bisa saja ambruk sewaktu-waktu. Para siswa menempati ruangan itu terbatasnya ruang kelas. Dari 375 siswa, sekolah hanya mempunyai enam ruang belajar ditambah satu ruang yang nyaris roboh tersebut. Para guru kerap memulai pelajaran dengan terlebih dahulu memperingati siswa agar menyelamatkan diri jika terjadi gempa atau ruang kelas tersebut rubuh sewaktu-waktu. Meski para guru kerap memberi peringatan, tentu saja keselamatan para siswa masih terancam jika ruang kelas ini runtuh mendadak. Hal yang sama terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Ratusan siswa SDN Sruwen 2 di Kecamatan Tengaran belajar di bawah bangunan rusak yang telah disangga dengan bambu. Tak jarang para siswa tertimpa pecahan plafon hingga terluka. Meski kondisi sekolah sangat memprihatinkan, para siswa tetap semangat. Pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan bantuan ke pemerintah. Namun hingga kini belum ada renovasi. Kondisi terparah berada di kelas dua dan kelas satu. Pihak sekolah terpaksa menambah tiang penyangga dari bambu. Para siswa mengaku khawatir apabila rangka penyangga plafon sewaktu-waktu roboh. Hampir semua ruang kelas mengalami kerusakan. Berbagai cara dilakukan pihak sekolah termasuk mengajukan proposal bantuan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Namun hasilnya nihil. Selain mengalami kerusakan, Sekolah Dasar Negeri 2 Sruwen juga masih kekurangan kelas. Kelas dua masih menjadi satu dengan ruang unit kegiatan sekolah.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Indonesia Raya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger